JendelaIndonesia.id – Nintendo resmi menunda pre-order konsol Switch 2 di Amerika Serikat yang semula dijadwalkan pada 9 April 2025. Penundaan ini menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif impor baru sebesar 24 persen terhadap produk asal Jepang.
Nintendo, yang sudah siap membuka pre-order Switch 2 di Amerika Serikat pada 9 April, akhirnya harus memutuskan untuk menunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Tarif baru yang diumumkan Trump termasuk pajak impor sebesar 24% untuk barang dari Jepang—yang tentu saja berdampak langsung pada Nintendo.
“Pre-order untuk Nintendo Switch 2 di AS tidak akan dimulai 9 April untuk menilai dampak potensial dari tarif dan kondisi pasar yang berubah-ubah,” bunyi pernyataan resmi Nintendo, dikutip dari Reuters (5/4/2025).
Meski begitu, peluncuran global Switch 2 tetap dijadwalkan pada 5 Juni 2025. Konsumen di Inggris dan negara-negara lain tidak akan terdampak oleh penundaan ini, setidaknya untuk saat ini.
Baca Juga: Nintendo Switch 2 Meluncur Juni 2025, Ini Spesifikasi dan Harganya
Perang Dagang AS dan Efek Domino ke Dunia Gaming
Tarif baru ini bukan hanya menyerang Jepang. China juga dikenakan tarif impor sebesar 54% dan merespons dengan balasan berupa 34% tarif atas barang-barang asal AS, memicu ketegangan dagang yang memukul pasar global.
Sementara itu, Nintendo sebelumnya sudah mencoba melakukan manuver. Sebagian produksi Switch 2 dipindahkan ke Vietnam untuk menghindari tarif atas produk asal China. Namun, seperti dikatakan oleh analis dari Niko Partners, Daniel Ahmad, strategi itu belum cukup aman.
“Tarif balasan terhadap Vietnam dan Jepang kini lebih tinggi dari perkiraan, dan Nintendo akan merasakan dampaknya jika tarif ini benar-benar diterapkan sepenuhnya,” ujar Ahmad yang dikutip dari IGN.com (5/4/2025).
Ekonom memperingatkan bahwa era barang murah bisa jadi sudah berakhir. Dalam konteks industri teknologi dan gaming, yang sangat bergantung pada rantai pasokan global, gejolak geopolitik seperti ini langsung terasa dampaknya pada industri gaming.