JendelaIndonesia.id – Apple bersiap menghadirkan lompatan besar dalam teknologi asisten virtual melalui pembaruan sistem operasi iOS 19. Pembaruan ini dijadwalkan meluncur pada September 2025, bertepatan dengan ajang tahunan Apple, WWDC 2025.
Peningkatan fitur yang disematkan ke dalam Siri diklaim bakal membuat asisten digital ini lebih personal, kontekstual, dan cerdas dibanding sebelumnya.
Langkah ini menandai arah baru Apple dalam menyempurnakan Siri, setelah bertahun-tahun dianggap tertinggal dari kompetitor di ranah kecerdasan buatan (AI).
Berikut tiga peningkatan fitur Siri yang akan hadir di iOS 19.
Personalisasi Siri yang Lebih Mendalam
Salah satu peningkatan utama Siri di iOS 19 terletak pada kemampuannya memahami konteks pribadi pengguna secara lebih dalam.
Apple memanfaatkan kekuatan ekosistemnya—termasuk perangkat dan aplikasi seperti iPhone, Mail, Pesan, dan Kalender—untuk memberikan bantuan yang lebih relevan, tanpa mengorbankan privasi pengguna.
Sebagai contoh, pengguna cukup mengatakan, “Putar podcast yang direkomendasikan Catur di WhatsApp” dan Siri akan langsung menemukan serta memutar episode yang dimaksud, meskipun informasi itu hanya disebutkan dalam pesan teks.
Contoh lainnya, saat pengguna bertanya, “Kapan pesawat Devi mendarat?”, Siri dapat menelusuri jadwal penerbangan dari percakapan dalam pesan dan mencocokkannya dengan data pelacakan penerbangan secara real-time untuk memberikan jawaban akurat.
Kemampuan ini menjadi lompatan signifikan dalam menghadirkan asisten digital yang tidak hanya pintar secara teknis, tetapi juga memahami kehidupan personal pengguna secara kontekstual.
Komputasi Hands-Free Lintas Aplikasi
Peningkatan kedua adalah perubahan besar dalam hal kendali suara. Siri di iOS 19 kini mendukung ratusan aksi baru, termasuk perintah lintas aplikasi yang sebelumnya belum memungkinkan secara efisien.
Pengguna dapat memerintahkan Siri tugas kompleks tanpa menyentuh layar. Misalnya, pengguna bisa mengatakan, “Tambahkan foto dari pagi ini ke catatan Survey saya,” dan Siri akan secara otomatis mengambil gambar terbaru lalu menyimpannya ke aplikasi Catatan, tanpa perlu membuka aplikasi Foto atau Notes secara manual.
Peningkatan Kesadaran Layar (Onscreen Awareness)
Peningkatan lainnya adalah kemampuan Siri mengenali dan berinteraksi dengan konten yang sedang tampil di layar pengguna, atau disebut onscreen awareness.
Sebagai ilustrasi, ketika pengguna menerima alamat baru dari teman lewat aplikasi WhatsApp, cukup dengan mengatakan, “Tambahkan alamat ini ke kontaknya,” maka Siri akan memahami konteks percakapan dan memperbarui kartu kontak secara otomatis.
Fitur ini mirip dengan Microsoft Copilot Vision dan Gemini Live yang dapat membaca layar dan dapat memberikan asistensi yang dibutuhkan.
Apple menyebut, fitur ini akan terus diperluas untuk mendukung lebih banyak aplikasi. Kemampuan ini juga diprediksi bakal menjadi bagian penting dalam perangkat lain seperti Apple Vision Pro, yang mengandalkan interaksi multimodal dan konteks visual.
Baca Juga:
- iOS 19 Bawa Desain Baru yang Lebih Ramah untuk iPhone Layar Besar
- Apple Siapkan iOS 19 dengan Desain Baru yang Lebih Modern dan Fitur AI Canggih
Siri dan Dinamika Persaingan Asisten Virtual
Sejak diluncurkan pada 2011, Siri menjadi pelopor asisten virtual di smartphone. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Siri dinilai tertinggal dari pesaing seperti Google Assistant, Amazon Alexa, hingga model kecerdasan buatan generatif seperti ChatGPT dan Gemini.
Salah satu kritik utama terhadap Siri adalah keterbatasannya dalam memahami konteks, aksi lintas aplikasi, serta kurangnya fleksibilitas dalam percakapan alami. Di sisi lain, Apple dikenal sangat ketat menjaga privasi, yang kerap dianggap menghambat inovasi AI berbasis data pengguna.
Tiga peningkatan fitur Siri di iOS 19 memperlihatkan bahwa Apple tidak tinggal diam dalam kompetisi teknologi asisten virtual. Dengan personalisasi mendalam, aksi lintas aplikasi, dan kemampuan mengenali konteks layar, Siri berpotensi menjadi lebih dari sekadar pengatur, pengingat atau pemutar musik.
Jika implementasinya sesuai harapan, pembaruan ini dapat menandai era baru bagi Siri—dari asisten pasif menjadi mitra digital yang proaktif dan kontekstual.
